IAKN Kupang (Kemenag) – – – – Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Institut Agama Kristen Negeri Kupang (IAKN Kupang) memasuki hari kedua (Selasa, 29/08/2023) dengan materi yang mendalam mengenai “NKRI Harga Mati vs Intoleransi, Radikalisme, & Terorisme.” Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Daud Saleh Luji, M.Pd dan Januar Rohi, M.H, bertindak sebagai moderator. Sesi ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu yang relevan dan signifikan bagi masyarakat Indonesia.
Sesi dimulai dengan definisi-definisi penting dari istilah yang berkaitan dengan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Dr. Daud Saleh Luji, M.Pd, menjelaskan dengan jelas bahwa intoleransi adalah pandangan dan sikap yang tidak menyukai dan mengganggu kelompok lain yang berbeda. Sementara itu, radikalisme adalah pandangan dan tindakan untuk menggulingkan sistem yang sudah mapan dengan cara kekerasan atau melanggar hukum. Terorisme, di sisi lain, adalah tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan rasa takut secara meluas dan berpotensi menyebabkan kerusakan massal.
Indonesia sebagai negara yang bermasyarakat religius dan majemuk juga dihadapkan pada tantangan dalam menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan. Dr. Daud Saleh Luji menekankan bahwa penting bagi kita untuk menghadapi tantangan tersebut dengan bijaksana. Misalnya, berkembangnya pandangan dan praktik beragama yang berlebihan atau ekstrem, serta klaim kebenaran subyektif yang dapat memicu konflik.
Selain itu, sesi tersebut juga memberikan data riset terbaru mengenai kondisi intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Indonesia. Data dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa masih ada sebagian masyarakat yang mendukung tindakan radikal dan terorisme, serta adanya klaim kebenaran subyektif yang mengancam kerukunan beragama.
Dalam akhir sesi, moderator Januar Rohi, M.H, mengajak mahasiswa baru untuk memahami pentingnya moderasi dalam beragama. Moderasi beragama bukanlah mematikan semangat beragama, tetapi justru menguatkan semangat beragama dalam bingkai kebangsaan yang inklusif dan harmonis. Hal ini penting untuk menjaga kerukunan antara berbagai agama yang ada di Indonesia.
Diharapkan, pemahaman mendalam yang diberikan dalam sesi ini dapat dijadikan pijakan bagi mahasiswa baru IAKN Kupang dalam perjalanan akademik dan sosial mereka di masa depan. Dengan pemahaman yang kuat tentang isu-isu yang dihadapi oleh Indonesia, diharapkan mereka dapat menjadi generasi yang mampu menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan di negara ini.***
Release: Humas PKKMB IAKN Kupang
Editor: Merling Messakh (Humas IAKN Kupang)