Previous Next

IAKN Kupang (Kemenag) — Dalam rangka menyambut Paskah 2025, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menyelenggarakan sebuah Talkshow bertema “Paskah Memulihkan Mental dan Spiritualitas IAKN Kupang” pada Kamis, (10/04/2025). Kegiatan ini diikuti oleh civitas akademika sebagai bentuk perayaan iman yang mengarah pada refleksi mendalam tentang peran kebangkitan Kristus dalam kehidupan akademik dan sosial.

Talkshow ini dimoderatori oleh Dr. Fenetson Pairikas, M.Pd.K., dan menghadirkan empat narasumber dari berbagai latar belakang bidang di lingkungan IAKN Kupang, yang memperkaya diskusi melalui beragam perspektif institusional, teologis, pelayanan, dan sosial.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Maryon D. Pattinaja, Ph.D., sebagai narasumber pertama, membuka talkshow dengan pemikiran yang menggugah: “Tema kita hari ini mengandung tiga pilar penting: Paskah, transformasi mental dan spiritualitas, serta perspektif kelembagaan, yang semuanya saya benang-merahkan melalui lensa teolog besar kontemporer, Jürgen Moltmann, dengan konsep utamanya: Teologi Harapan.”

Ia menyoroti kenyataan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan tinggi menghadapi lonjakan tantangan mental: mahasiswa dibebani kecemasan, tekanan akademik, dan pencarian jati diri, sementara dosen serta tenaga kependidikan menghadapi tantangan digitalisasi, tekanan administratif, hingga kelelahan emosional dan spiritual.

“Dalam Teologi Harapan, Moltmann berbicara tentang komunitas Kristen sebagai tempat harapan dijelmakan. Maka, IAKN Kupang harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa—di mana mereka boleh gagal tanpa dihakimi, bertanya tanpa dicurigai—dan komunitas suportif bagi dosen dan staf—di mana kita saling mendorong, bukan menjatuhkan,” tegas Pattinaja.

Pembicara kedua, Jeni Isak Lele, M.Th., dari Bina Rohani Kampus (Binropus), menyoroti dinamika pelayanan yang dihadapi dalam mendampingi generasi muda masa kini. Ia menggarisbawahi bahwa pelayanan yang bermakna harus hadir dengan empati, kepekaan konteks, dan ketulusan relasi. “Pelayanan bukan sekadar program, tetapi panggilan untuk menyentuh sisi terdalam kemanusiaan mahasiswa,” ujarnya.

Dr. Oscar Lumban Tobing, M.Th., tampil sebagai narasumber ketiga dengan membawakan perspektif teologi. Ia menekankan bahwa Paskah adalah peristiwa iman yang mendorong transformasi batin. “Kebangkitan Kristus menantang kita untuk bangkit dari keputusasaan, dan membawa harapan itu ke dalam setiap ruang kelas, ruang kerja, dan ruang hidup kita sebagai warga akademik Kristen,” ungkapnya.

Menutup sesi, Drs. Yakobus Beda Kleden, M.M., membawakan perspektif sosial dengan menyoroti pentingnya memulihkan luka batin yang bersifat kolektif. Ia mengatakan bahwa pemulihan spiritual tidak bisa dilepaskan dari solidaritas sosial. “Paskah bukan hanya tentang keselamatan personal, tetapi tentang bagaimana kita menjadi komunitas penyembuh, yang hadir untuk merangkul mereka yang terluka dan terpinggirkan,” katanya dengan penuh semangat.*

Penulis: Merling Messakh
Foto: Fredy Duka
Administrator: Yermi Solukh

Silakan Ikuti IAKN Kupang di Social Media