Previous Next

Kegiatan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Ditjen Bimas Kristen Tahun 2023 dilaksanakan pada Senin, 27 Februari 2023 pukul 7 malam di Hotel Aston Kartika Hotel and Conference Jakarta Barat.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,kemudian persembahan Tarian Arrow Dancer, dilanjutkan dengan pemaparan Rancangan Kami oleh Ketua Panitia Pelaksana Rapat Kerja Nasional Ditjen Bimas Kristen Tahun 2023 (Johnson Parulian Hottua, MH, M.Th) dan Persembahan Kami yakni laporan Direktur Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd kepada Menteri Agama.

Dalam sambutannya, Dirjen Bimas Kristen menyampaikan bahwa:
1. Kami ingin menyimak petunjuk dan arahan pak menteri.
“Pak Menteri selalu berkata bekerja dengan cepat, melakukan lompatan, melakukan inovasi, layanan bermutu dan bermanfaat secara luas bagi penerima manfaat. artinya kami harus bekerja dengan cepat dan tepat.” ungkap Dirjen

2. Kami menemukan kesadaran bersama bahwa Indonesia berdiri kuat dan kokoh karena kemajemukan, keberbedaan dan kebhinekaan sejak dini, kini dan masa mendatang.

3. Sinode gereja Aras nasional beserta puluhan gereja di seluruh tanah air telah didirikan sebagai tulang punggung otot dan urat nadi guna mewujudkan layanan kami dalam kebersamaan hidup.

4. Pada bidang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan Kristen telah berdiri satuan pendidikan kristen mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Namun setelah kami telaah lebih mendalam, data – data yang valid dan variable bahwa satuan pendidikan kristen seperti piramida terbalik. Propoorsi Perguruan Tinggi Kristen 47% (384 perguruan tinggi). Pada Sekolah Menengah Teologi Kristen / SMA Kristen sebanyak 31% (248 SMTK dan SMAK), bertambah mengecil pada Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) hanya 14% (112 SMPTK). Apalagi proporsi Sekolah Dasar teologi Kristen dan TK kristen sebanyak 8%.

” Melihat ini, Kami berkerinduan untuk membuka Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas Kristen hingga Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen (PTKKN). Bukan saja membuka akses mutu relevansi dan daya saing, tetapi hal itu merupakan tanggung jawab moral dan keharusan teologis. Kami meyakini dengan langkah itu kita semua dapat menolong umat Kristiani agar mereka mampu memperbaiki nasibnya.” Ungkap Dirjen Bimas Kristen.

5. Perguruan Tinggi Agama Kristen adalah the Future of Hope
“Kami pastikan bahwa infrastruktur keilmuan seperti Program Studi, Institusi dan jurnal ilmiah harus terakreditasi.” Ungkap Dirjen Bimas Kristen.

“Untuk mencapai ini, inovatif yang kami lakukan adalah Kami merancang Program 10.10 dan Christian Cyber University. sebagai penyemangat kami, kami memohon Pak Menteri berkenan memimpin kami dalam melaunching program ini.” Kata Dirjen Bimas kristen

Setelah sambutan dari Dirjen Bimas Kristen, Menteri Agama pun memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Rakernas Ditjen Bimas Kristen Tahun 2023 dan melaunching program 10.10 serta Cyber Christian University.

Dalam sambutannya, Menteri Agama mengatakan bahwa:
1. “Saya ingin mengingatkan kepada seluruh jajaran kemenag untuk selalu patuh pada pimpinan. Semua harus mengikuti arahan Dirjen seperti Dirjen patuh kepada menteri agama. Tidak patuh kepada Dirjen, berarti tidak patuh kepada menteri agama.”
Kepatuhan ini untuk membuktikan bahwa pelayanan yang diberikan benar – benar sampai kepada masyarakat dengan benar.

2. Kita masih memiliki PR. Permasalahan yang terjadi saat penyelenggaraan pesparawi di Yogyakarta. “Saya minta Dirjen kejar terus panitianya yang sampai saat ini belum dilaporkan ke saya. Banyak hal yang terkait dengan acara pesparawi di yogyakarta yang harus diselesaikan.” ungkap Menteri Agama

3. “Sampai sekarang, sejak saya ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Agama saya mendedikasikan bahwa menteri agama ini milik banyak agama bukan satu agama. Namun kita tahu bahwa masih ada konflik – konflik agama. Saya ingin Dirjen Bimas Kristen bekerja lebih responsive. Jangan bekerja saat menunggu perintah. Jika ada kasus speerti ini lakukan dengan cepat dan tepat. Koordinasi dengan Kakanwil, dll. Tidak usah menunggu perintah. Lakukan apa yang bisa dikerjakan, agar potensi – potensi konflik dalam pemahaman keagamaan ini bisa diminimalisir. Kita tidak boleh tinggal diam, apalagi sudah memasuki tahun – tahun politik.”

4. “Saya mengapresiasi Dirjen tentang program 10.10. jika ini benar, maka pasti akan mudah bagi saya untuk mengawasi. Namun yang penting bagi saya bukan program yang dituliskan dengan baik. Tidak perlu program itu banyak, yang penting dilaksanakan. Lebih baik tidak banyak program yang kita munculkan tapi semua bisa diselesaikan. Ini jauh lebih baik.”

5. “Saya memberikan concern yang lebih kepada Cyber Christian University. Piramida terbalik. Pendidikan tinggi lebih banyak dibanding pendidikan dasar dan menengah. Ini menjadi hal yang perlu diperhatikan. Kita sadar bahwa masih banyak saudara kita umat kristiani yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena keterbatasan dana dan keterbatasan jarak.”

6. Penambahan sinode baru.
“Pemerintah tidak menghalangi namun didasarkan pada kebutuhan untuk peningkatan kualitas umat Kristen. Jangan terlalu mudah mendirikan sinode, sedangkan kualitas umat menjadi nomor dua. Penting mendirikan sinode namun penting juga pengetahuan umat Kristen diutamakan. Ibu Dirjen tolong atur mekanismenya. ” Ujar Menteri Agama

7. Pendirian rumah ibadah.
Menteri Agama mengatakan bahwa “Saya sadar bahwa saudara saya kristiani masih mengalami tantangan dalam mendirikan rumah ibadah di daerah tertentu. Saya ingin Dirjen melakukan koordinasi dengan bimas Islam agar pembangunan rumah ibadah tidak boleh di persulit. Ada peraturan bersama yang seringkali dianggap biang keladi atas penolakan – penolakan rumah ibadah. Kami diskusi di ruang tunggu agar kami bisa memodifikasi peraturan ini agar lebih memudahkan daripada persulit. Kita memerlukan peraturan namun yang penting bagaimana aturan bisa mempermudah bukan mempersulit. Berikutnya adalah kesadaran masyarakat. Kesadaran masyarakat ini penting. semakin orang beriman maka ia semakin toleran dengan sesamanya. Setiap warga negara berhak memiliki tempat ibadah masing – masing selama tidak bertentangan dengan aturan yang ada.”

8. Pengumpulan sumbangan keagamaan.
Berkaitan dengan ini, Menteri Agama mengatakan bahwa “Pengumpulan di lingkungan Kristen ini, sudah ada 3 lembaga. Saya berharap ini dilakukan pengawasan secara berkala dan akreditasi. Jangan dibiarkan begitu saja. Tidak boleh mengintervensi persembahan gereja yang selama ini dikelola oleh gereja.”

9. Ini penyakit yang sudah seringkali kita hadapi. Terkait dengan transparansi penyaluran bantuan – bantuan keagamaan Kristen terutama bantuan pendidikan dan bantuan rumah ibadah. Tolong jangan sampai penyaluran bantuan ini terjadi praktek korupsi. Pastikan bahwa beasiswa yang kita berikan tepat sasaran dengan kebutuhan.
“tolong seluruh ASN di kementerian agama untuk menjauhi segala praktik korupsi, kolusi dan nepotisme karena selain bertentangan dengan perintah agama juga bertentangan dengan perintah Tuhan.” Ungkap Menteri Agama menutup sambutannya.

Kegiatan pembukaan Rakernas Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republk Indonesia pun ditutup dengan Doa Malam oleh Rektor Institut Agama Kristen Negeri Kupang (Dr. Harun Y Natonis, M.Si)

Silakan Ikuti IAKN Kupang di Social Media