Previous Next

IAKN Kupang (Kemenag) – – – Materi pertama dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang 2024 membawa tema yang sangat relevan bagi generasi muda Indonesia, yakni “Kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara.” Materi ini disampaikan oleh Kasubdit Sosbud Ditintelkam Polda NTT, Yohny F. Makandolu, SH, dengan dipandu oleh moderator Ironi D. Saefatu, M.Pd Pada Senin (26/08/2024).

Dalam pemaparannya, Yohny F. Makandolu menekankan bahwa partisipasi dalam upaya bela negara bukanlah tanggung jawab satu golongan saja, melainkan kewajiban seluruh warga negara, sesuai dengan profesi masing-masing. “Pada dasarnya, setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam upaya bela negara sesuai dengan profesinya,” ujarnya di hadapan 1.345 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan tersebut.

Lebih lanjut, Yohny menjelaskan bahwa seorang guru berperan mencerdaskan anak bangsa, dokter, perawat, dan bidan berjuang mewujudkan masyarakat yang sehat, sementara pedagang berkontribusi dengan mendistribusikan barang-barang kebutuhan masyarakat. Petani dan nelayan, di sisi lain, bekerja keras untuk menghasilkan kebutuhan pangan, sedangkan sopir menjalankan tugasnya untuk mengantar orang-orang sesuai keperluan mereka. Bahkan, para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa, turut andil dalam bela negara dengan belajar tekun untuk meraih prestasi dan mencapai cita-cita.

Selain itu, Yohny menekankan peran vital anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang memiliki tanggung jawab melindungi masyarakat, dengan sikap cepat tanggap terhadap perkembangan kondisi di lingkungan mereka. “Linmas harus menjadi pelindung masyarakat, cepat tanggap dan sigap terhadap kondisi yang berkembang di lingkungannya,” jelasnya.

Dalam pesannya yang tegas dan penuh inspirasi, Yohny mengajak seluruh peserta untuk menyadari pentingnya kesamaan persepsi tentang bela negara di seluruh komponen bangsa. Ia menegaskan, motor penggerak kesadaran bela negara adalah diri kita sendiri. “Perlu mewujudkan kesamaan persepsi tentang pentingnya bela negara oleh seluruh komponen bangsa, dan motornya adalah kita,” tuturnya.

Mengakhiri sesinya, Yohny memberikan dorongan kepada para mahasiswa untuk menjadi tokoh dan contoh di lingkungan mereka, serta menyadari bahwa setiap individu memiliki peran sebagai tempat bertanya bagi orang lain. “Jadilah tokoh dan contoh di lingkunganmu. Sadarilah bahwa kita adalah tempat bertanya,” pungkasnya.***

Penulis: Merling Messakh
Administrator: Melki Saekoko

Silakan Ikuti IAKN Kupang di Social Media