IAKN Kupang (Kemenag) – – – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang mengadakan kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 pada Sabtu (17/08/2024). Acara yang digelar di kampus IAKN Kupang ini terdiri dari bakti sosial dan seminar kebangsaan bertema “Dengan Semangat Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-79, Kita Bersatu Dalam Keberagaman dan Perkuat Persaudaraan di Bumi Flobamorata”.
Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., membuka acara dengan mengajak 42 mahasiswa peserta, termasuk 22 mahasiswa program Kita Cinta Papua dan 20 mahasiswa lokal, untuk merefleksikan makna kemerdekaan dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kehadiran Rektor didampingi oleh Wakil Rektor III, Soleman Baun, M.Pd.K dan Kepala Biro AUAK, Drs. Yorhans S.Lopis, M.Si
“Sudahkah kita merdeka? Merdeka di kampus, merdeka di tempat kos, merdeka di kelas, merdeka dalam komunikasi, merdeka dalam persaudaraan,” ungkap Rektor dalam sambutannya.
Rektor menekankan pentingnya membangun semangat toleransi dan kehidupan bersama. “Saya ada bersama untuk menjadi bersama. Tidak ada ruang di dalamnya untuk membiarkan perbedaan menjadi bagian kita. Ini refleksi kemerdekaan ke 79. Merdeka sebagai bangsa pasti sudah. Tapi merdeka dalam diri terus kita perjuangkan. Kalau masih nyontek kiri kanan itu belum merdeka dalam proses pembelajaran” tegasnya.
Lebih lanjut, Rektor mendorong mahasiswa untuk membangun kemandirian dan kapasitas diri. “Kemandirian yang dibangun akan menjadi nilai jual dan pertanggungjawaban kehidupan kita,” ujarnya.
Rektor menyampaikan beberapa pesan kepada mahasiswa. Pertama, “tidak ada lagi ketakutan untuk memposisikan diri sendiri sebagai pribadi atau kelompok yang memiliki kesederajatan dalam keindonesiaan kita. ” Kedua, “ketika kita tahu bahwa kita sederajat maka disitu harus membangun kapasitas diri kita. Jika ingin berkolaborasi maka kita harus bisa mandiri.” Ketiga, Selesaikan studi.
“Saya berharap melalui kampus IAKN Kupang, harapan besar yang dimiliki bisa tercapai. Membangun karakter, menyelesaikan studi dan melatih diri untuk menjadi bagian dalam kebersamaan. Serta untuk menjadi bagian dari citra diri lembaga. Harus ikut terlibat dalam menulis, memaksimalkan diri di keilmuannya masing – masing. Bermanfaat bagi gereja dan pelayanan” Ucap Rektor pada para mahasiswa.
Lebih lanjut Rektor mengatakan “Selesaikan kuliahnya dengan baik, jangan pulang tanpa gelar akademik. Jangan pulang dengan gelar akademik tapi tidak memiliki makna dari gelar itu. Pulanglah dengan gelar akademik yang bermakna, temukanlah saat ini baik dikampus maupun masyarakat. Silahkan terlibat dalam banyak hal, tapi libatkanlah diri untuk mencapai potensi diri yang lebih baik dan cita cita diri. Dimanapun bisa terlibat. Gelar tidak hanya sarjana, tapi sarjana yang bermakna dan berintegritas” Pesan Rektor.
Rektor menutup sambutannya dengan menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak. “Terima kasih untuk perhatian dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Polda NTT,” ucapnya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar yang disampaikan oleh Dr. Daud S. Luji, M.Pd. sebagai pembicara. Selesai mengikuti seminar, para peserta menerima bantuan sosial berupa sembako.
Penulis: Merling Messakh
Foto: Fredy Duka
Administrator: Melki Saekoko