Previous Next

IAKN Kupang (Kemenag) — Civitas akademika Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menggelar ibadah akhir pekan yang penuh makna dan inspirasi. Ibadah yang berlangsung dengan penuh khidmat ini dipimpin oleh Liliya F.K. Wetangterah, Ph.D., yang menyampaikan firman Tuhan berdasarkan Yohanes 6:1-14 dengan tema Tetap Jadi Berkat Walau di Masa Sulit.

Dalam khotbahnya, Liliya F.K. Wetangterah menekankan pentingnya tetap menjadi berkat bagi sesama, meskipun di tengah berbagai kesulitan hidup. “Kapan waktu terbaik bagi kita untuk menjadi berkat? Saat kita memiliki lebih, memang lebih mudah berbagi. Namun, firman Tuhan mengajarkan bahwa kita dapat tetap menjadi berkat, bahkan ketika kita merasa tidak memiliki banyak,” tuturnya.

Ia mengangkat kisah Yesus yang memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ikan sebagai contoh nyata bahwa Tuhan dapat memakai apa yang kita miliki, sekecil apa pun, untuk memberkati banyak orang. Dalam keterbatasan dan situasi sulit, kemurahan hati serta kepercayaan kepada Tuhan menjadi kunci untuk tetap memberi dan menjadi berkat.

Lebih lanjut, ia mengajak civitas akademika untuk tidak berkecil hati dengan tantangan yang ada di sekitar. “Ketika kita melihat kondisi bangsa saat ini, dengan banyaknya PHK, harga barang yang semakin mahal, serta berbagai kesulitan lainnya, kita bisa saja merasa pesimis. Namun, firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita bisa tetap menjadi berkat, dimulai dari apa yang kita punya dan melibatkan Tuhan dalam setiap langkah kita,” tambahnya.

Dalam konteks akademik, tantangan juga hadir di lingkungan kampus. Baik dosen, pegawai, maupun mahasiswa dihadapkan pada berbagai kesulitan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga efisiensi anggaran. Namun, Liliya F.K. Wetangterah mengingatkan bahwa setiap individu tetap bisa berkontribusi secara positif. “Sebagai dosen, kita bisa memastikan materi ajar yang berkualitas. Sebagai pegawai, kita bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab. Sebagai pemimpin, kita bisa memastikan kebijakan yang kita ambil memberikan manfaat bagi banyak orang,” ungkapnya.

Ibadah ini menjadi momen refleksi bagi seluruh civitas akademika IAKN Kupang untuk tetap berbuat baik dan berkontribusi, meskipun di tengah kondisi sulit.
Mengakhiri khotbahnya, Liliya F.K. Wetangterah mengajak seluruh Civitas akademika untuk tetap berpegang teguh pada iman dan terus menjadi berkat. “Kesulitan, tekanan, kemarahan, dan sakit hati jangan menjadi penghalang bagi kita untuk tetap menjadi berkat bagi keluarga, kampus, dan kemuliaan nama Tuhan. Mulailah dari apa yang kita punya, lalu biarkan Tuhan memberkatinya.”

Penulis: Merling Messakh
Foto: Fredy Duka
Administrator: Yermi Solukh

Silakan Ikuti IAKN Kupang di Social Media