IAKN Kupang (Kemenag) – – – Pada tanggal 25 hingga 26 Mei 2023, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang melalui Program Studi Seni Pertunjukkan Keagamaan, Jurusan Musik gereja dan Peribadatan Kristen, Fakultas Seni Keagamaan Kristen (FSKK) menggelar Seminar Nasional yang mengangkat tema penting, “Orientasi Pendidikan Tinggi Seni Pertunjukkan di Nusa Tenggara Timur.” Bertempat di Hotel Sotis, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, acara ini dihadiri oleh 42 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari dosen, mahasiswa S1 dan S2 dari beberapa perguruan tinggi di wilayah tersebut, hingga praktisi seni dan komunitas seni ternama.
Dalam upaya memberikan wawasan yang komprehensif tentang seni pertunjukkan, seminar ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dan komunitas seni agar mampu berperan aktif dalam industri seni pertunjukkan. Melalui diskusi dan berbagi pengalaman dengan para narasumber, peserta diharapkan dapat membangun kemampuan berpikir kritis, mengeksplorasi ide-ide baru, berkolaborasi dengan sesama, serta beradaptasi dengan perubahan dalam industri seni pertunjukkan di Nusa Tenggara Timur.
Acara ini dihadiri oleh dua narasumber utama yang sangat berkompeten dalam bidang seni pertunjukkan. Prof. Dr. Djohan, M.Si, seorang Reviewer jurnal nasional dan internasional serta Konsultan Pendidikan Seni dari Fakultas Seni Pertunjukkan dan Pascasarjana ISI Yogyakarta, menyampaikan materi tentang Prospek Seni Pertunjukkan NTT. Sementara itu, Dr. I Ketut Ardana seorang Dosen Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Yogyakarta yang juga dikenal sebagai Seniman Karawitan dan Peneliti Seni Pertunjukkan, membahas tentang Penciptaan Seni Tradisi dalam Paradigma Akademik.
Kegiatan ini dipandu oleh dua moderator berpengalaman, Maria K.A. C. Sinta Dewi Tukan, M.Sn, seorang Dosen Pendidikan Musik dari UNWIRA Kupang, serta Ricky R.M. Genakalong, M.Pd, seorang Seniman, Konseptor Event, Koreografer, Aranger Etnik Kontemporer, dan Owner dari Koxi NTT Production.
Seminar Nasional FSKK IAKN Kupang ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah diskusi dan pembelajaran, tetapi juga menjadi langkah awal bagi pengembangan seni pertunjukkan yang lebih maju dan berkualitas di Nusa Tenggara Timur. Dengan adanya kolaborasi antara akademisi, praktisi seni, dan komunitas seni, diharapkan tercipta sinergi yang memajukan dunia seni pertunjukkan di wilayah tersebut.***
Sumber: Prodi Seni Pertunjukkan Keagamaan
Penulis: Merling Messakh
Administrator: Melki Saekoko