IAKN Kupang (Kemenag) – – – Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., menyampaikan arahan penting usai ibadah awal pekan yang berlangsung di kampus IAKN Kupang pada Senin (21/10/2024). Dalam sambutannya, Rektor menekankan bahwa pembangunan mentalitas (mentality building) menjadi salah satu fokus utama program lembaga tersebut, yang ditopang oleh berbagai layanan akademik, termasuk pelaksanaan ibadah.
“Mentality building adalah program lembaga ini. Semua layanan akademik, termasuk ibadah, merupakan bagian dari mentalitas building. Ibadah menjadi prinsip dasar pengembangan mentalitas dan keutuhan spiritualitas,” ujar Dr. I Made Suardana di hadapan sivitas akademika.
Rektor juga memperkenalkan konsep 4P sebagai kerangka utama dalam percepatan pengembangan mentalitas. Konsep tersebut terdiri dari Panutan, Penuntun, Penyelaras, dan Pemberdaya, yang menurutnya menjadi landasan bagi setiap individu dalam mewujudkan kepemimpinan berkelanjutan di kampus.
“Ada 10 program mentalitas, dan yang paling mendesak adalah mentalitas kepemimpinan produktif atau kepemimpinan baru. Kepemimpinan yang dibangun adalah open leadership dan total committee leadership. Struktur tetap ada, namun pola kepemimpinan yang kita ciptakan adalah There is no boss, but we are the leader inside. Kita semua adalah pemimpin,” tegas Rektor.
Rektor melanjutkan bahwa kesadaran akan peran kepemimpinan dalam diri masing-masing melahirkan tanggung jawab yang pada akhirnya akan mendorong efektivitas, peningkatan kualitas, dan perubahan signifikan bagi kemajuan lembaga.
Dalam penekanan lebih lanjut, Rektor mengajak seluruh dosen dan pegawai untuk mendukung satu sama lain dalam menjalankan tanggung jawab, bukan untuk mengangkat posisi seseorang, melainkan mendukung diri mereka sendiri dalam membangun lembaga. “Struktur itu ada untuk mengerjakan seluruh pertanggungjawaban leadership, yang merangkul dan menjadi bagian integral dari seluruh kehidupan kampus,” katanya.
Dr. I Made Suardana juga menekankan pentingnya perhatian terhadap mahasiswa sebagai pusat dari segala kegiatan di kampus. Rektor menyoroti perlunya fakultas memberikan perhatian besar terhadap perilaku dosen yang dapat merugikan mahasiswa, seperti dosen yang tidak aktif mengajar atau sering absen karena sakit. Rektor menekankan bahwa tindakan preventif harus diambil agar mahasiswa tidak dirugikan.
Selain itu, Rektor mendorong dosen yang memiliki tugas di luar kampus untuk tetap memprioritaskan mahasiswa. “Bapak ibu yang memperoleh tugas luar, bisa mengajukan surat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, dengan syarat mahasiswa tidak dirugikan,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Rektor mengingatkan pentingnya open leadership dan total leadership sebagai bagian dari prinsip kepemimpinan kolektif yang harus terus dijaga di IAKN Kupang. Rektor juga mengimbau para pimpinan fakultas untuk melaksanakan kegiatan dan pelaporan yang sesuai dengan aturan, termasuk laporan monitoring dan evaluasi (monev) dari LPM dan SPI.
“Kita semua pemimpin di kampus ini, maka malulah kita jika tidak melaksanakan 4P dengan baik. Dekan, wakil dekan, ketua jurusan, sekretaris jurusan, dan koordinator program studi harus benar-benar siap bekerjasama dan mendukung Rektor dalam mewujudkan visi bersama,” pungkasnya.***
Penulis & Foto: Merling Messakh
Administrator: Melki Saekoko