Previous Next

IAKN Kupang (Kemenag) — Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menggelar audiensi dengan Vihara Pubbaratana di Belo pada Kamis (16/01/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., Wakil rektor 1, Maryon D. Pattinaja, Ph.D., Wakil rektor 2, Martin Ch. Liufeto, M.Pd., Wakil Rektor III, Marla M. Djami, M.Si., Dekan FKIPK, Dr. Kristian E.Y.M. Afi, M.Pd.K., Dekan FISKK, Dr. Yenri Pellondou, M.Si., Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Oscard Tobing, M.Th, Wakil Dekan FSKK, Dr. Iswanto, M.Hum dan Sekretaris LPPM sebagai humas IAKN Kupang, Merling T.L.L.C Messakh, M.Pd.

Turut hadir Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi NTT, Indra Effendy, beserta pengurus lainnya.

Dalam sambutannya, Rektor IAKN Kupang menyampaikan bahwa audiensi ini bertujuan mempererat sinergi untuk mendukung keberagaman di NTT. “Sebagai lembaga pendidikan tinggi keagamaan, IAKN Kupang berkomitmen untuk menjadi kampus yang moderat dan inklusif. Kami ingin menggandeng seluruh elemen masyarakat, termasuk Agama Buddha, dalam membangun harmoni dan kerukunan,” ujarnya.

Rektor juga memaparkan program prioritas IAKN Kupang untuk tahun 2025, yakni mentality building, capacity building, dan identity building. Program ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat dalam penguatan kerukunan umat beragama melalui kegiatan seperti penelitian, pengabdian masyarakat, dan expo moderasi beragama.

Wakil Rektor I, Maryon D. Pattinaja, Ph.D., menambahkan bahwa IAKN Kupang akan melibatkan komunitas keagamaan dalam kegiatan-kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Expo Moderasi Beragama. “Kami ingin membangun jejaring yang lebih kuat dengan berbagai komunitas keagamaan untuk menghidupkan nilai-nilai moderasi beragama,” ungkapnya.

Wakil Rektor III, Marla M. Djami, M.Si., juga menyoroti pentingnya penguatan studi agama-agama, khususnya agama Buddha, melalui kolaborasi akademik dan kegiatan lintas budaya. “Kami ingin mahasiswa mengenal lebih dalam tentang agama-agama, termasuk nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, untuk memperkuat toleransi dan harmoni,” jelasnya.

Ketua Permabudhi NTT, Indra Effendy, menyambut baik inisiatif IAKN Kupang. Ia menyampaikan kesiapan komunitas Buddha untuk mendukung program-program yang memperkuat moderasi beragama, termasuk pembelajaran sejarah agama Buddha dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan keagamaan. “Kami juga membuka ruang bagi mahasiswa IAKN Kupang untuk terlibat dalam aktivitas seperti pembelajaran toleransi, perayaan hari besar keagamaan, dan program sosial lainnya,” ujarnya.

Artadi Wijaya, menambahkan bahwa potensi umat Buddha di NTT dapat menjadi aset penting dalam membangun kerukunan. “Kami berharap ada kolaborasi yang lebih konkret dalam pendidikan toleransi dan pengembangan aktivitas keagamaan,” tuturnya.

Audiensi ini menjadi langkah awal yang strategis bagi IAKN Kupang dan Agama Buddha di NTT untuk memperkuat kerja sama dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.*

Penulis : Merling Messakh
Foto : Maggie Pradania Asryan & Yana Kono
Administrator: Yermi Imanuel Solukh

Silakan Ikuti IAKN Kupang di Social Media