IAKN Kupang (Kemenag) – – – Ketua Pekan Seni Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) 2024, Drs. Yorhans S. Lopis, M.Si., yang juga menjabat sebagai Kepala Biro AUAK IAKN Kupang, menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat penting dalam mendukung moderasi beragama. Dalam laporannya sebagai Ketua Panitia pada Rabu, (16/10/2024), ia menyatakan, “Kegiatan PESPARAWI Perdana IAKN Kupang & LPPD 1 Provinsi NTT 2024 ini bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi sebuah upaya untuk memperkuat sikap toleransi, kerukunan, dan keseimbangan dalam kehidupan beragama. Melalui musik, kita bisa membangun rasa persatuan di antara kita.”
Ketua Panitia juga mengutip pepatah Santo Agustinus, “Qui bene cantat, bis orat,” yang berarti “bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali.” Ia menekankan bahwa melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya menampilkan bakat mereka tetapi juga dapat memperdalam spiritualitas dan memperkuat rasa kebersamaan dalam iman.
PESPARAWI 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 16 hingga 17 Oktober, diikuti oleh 61 peserta dari berbagai tingkatan, mulai dari paduan suara SD, SMP, SMA, hingga kategori umum, serta Vocal Group dan Musik Pop Gerejawi. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan potensi umat Kristiani dalam seni musik, khususnya paduan suara.
“Paduan suara mencerminkan kebersamaan, keharmonisan, dan kerjasama. Kualitas suatu paduan suara sangat bergantung pada harmoni dan kerjasama antara anggotanya,” ungkap Karo. Ia juga menambahkan bahwa musik gerejawi adalah alternatif penting di tengah dominasi musik pop yang kadang kurang memberikan nilai-nilai positif.
Pesan lain yang disampaikan oleh Ketua Panitia adalah pentingnya menyebarluaskan nilai-nilai Kristiani melalui aktivitas seperti PESPARAWI. “Semakin banyak aktivitas rohaniah seperti paduan suara, semakin besar peluang untuk menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada generasi muda. Kita perlu membiasakan anak-anak untuk beribadah dan berpraktek sesuai ajaran agama, agar mereka dekat dengan Tuhan,” ujarnya.
Tema dari kegiatan PESPARAWI tahun ini adalah “Bernyanyilah Karena Perbuatan-Nya Ajaib” (Mazmur 105:1-2), yang mencerminkan harapan bahwa setiap penampilan akan menjadi ungkapan syukur atas kasih karunia Tuhan. Dengan sistem perlombaan MUSICA MUNDI, dewan juri yang ditunjuk terdiri dari para profesional berlisensi yang diharapkan dapat memberikan penilaian yang objektif dan berkualitas.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai sekolah Kristen dan Katolik, sehingga menciptakan suasana kerukunan yang harmonis. “Moderasi beragama mengajarkan kita untuk hidup berdampingan secara damai tanpa ekstremisme, menghargai perbedaan dalam keberagaman agama,” tambah Karo.
Akhirnya, Ketua Panitia menyampaikan harapannya agar kegiatan PESPARAWI ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para peserta, tetapi juga menjadi berkat bagi seluruh masyarakat, memperkuat ikatan dalam iman dan cinta kasih Kristiani.***
Penulis : Merling Messakh (Humas IAKN Kupang)
Administrator: Melki Saekoko