IAKN Kupang (Kemenag) – – – Dalam sebuah audiensi bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th Pada Senin (23/09/2024), membagikan pandangan mendalam tentang filosofi hidup yang terinspirasi dari kisah Abunawas. Dengan penuh keyakinan, Rektor menekankan pentingnya mengubah mentalitas ‘mengambil’ menjadi ‘memberi’, terutama dalam konteks membangun kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pelajaran dari Abunawas: Memberi, Bukan Hanya Mengambil
“Jangan hanya punya mentalitas mengambil, kita juga harus belajar untuk memberi,” ujar Rektor IAKN Kupang. Filosofi Abunawas ini, menurutnya, sangat relevan dalam menciptakan budaya berbagi di lingkungan pendidikan. Dalam setiap langkah pengembangan IAKN Kupang, nilai-nilai pengorbanan dan kepedulian sosial harus menjadi landasan kuat.
Bukan hanya di tingkat lembaga, mentalitas memberi ini perlu ditanamkan ke setiap individu. “Dalam membangun SDM, kita tidak bisa hanya berfokus pada apa yang bisa kita dapatkan, tetapi juga pada kontribusi yang kita berikan,” jelasnya. Rektor mengingatkan bahwa kemajuan sebuah lembaga tidak hanya dilihat dari apa yang diperoleh, tetapi dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat luas.
Filosofi Akar: Membangun Fondasi yang Kuat
Mengibaratkan IAKN Kupang sebagai pohon, Rektor IAKN Kupang menyampaikan bahwa kekuatan sebuah lembaga terletak pada akarnya. “Fokus kita harus pada akar, bukan pada daun yang indah atau buah yang lebat,” katanya. Akar, dalam hal ini, menggambarkan fondasi kuat yang menopang keberlangsungan dan perkembangan lembaga.
Menurutnya, filosofi ini berlaku dalam semua aspek kehidupan kampus, termasuk dalam menjalin kerja sama dengan Kemenag TTS. “Akar IAKN Kupang sudah merambat jauh hingga ke Kemenag TTS,” ujarnya, mengilustrasikan bagaimana kerja sama yang solid dan saling mendukung dapat membangun landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Kekuatan Mentalitas Berbagi dalam Pendidikan
Rektor juga menekankan pentingnya menumbuhkan mentalitas berbagi di kalangan mahasiswa dan dosen. Mentalitas ini, lanjutnya, akan menjadi fondasi bagi pengembangan karakter dan integritas. “Dosen harus mengajar dengan hati, mahasiswa harus belajar dengan semangat berbagi, dan keduanya harus berjalan beriringan,” ungkapnya.
Dengan pendekatan berbagi ini, IAKN Kupang berkomitmen untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Filosofi akar menjadi landasan bahwa keberhasilan akademik tidak bisa hanya diukur dari pencapaian individu, tetapi dari kontribusi yang mampu diberikan kembali kepada masyarakat.
Dukungan Kemenag TTS untuk IAKN Kupang
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten TTS, Agus Nggiku, S.Pd., M.M., menyatakan dukungannya terhadap filosofi yang disampaikan Rektor IAKN Kupang. Ia juga berkomitmen untuk mendukung berbagai program pengembangan SDM di wilayah TTS yang mayoritas beragama Kristen. “Kami siap bekerja sama dengan IAKN Kupang untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui pelatihan dan penelitian,” kata Agus.
Fondasi yang Kokoh Menuju Masa Depan
Mengakhiri audiensinya, Rektor mengingatkan bahwa kekuatan sebuah lembaga terletak pada loyalitas terhadap otoritas dan regulasi, bukan pada individu. “Kita harus fokus pada fondasi yang kokoh, membangun dari akar, dan tidak tergoda hanya dengan buah yang tampak indah di luar,” tutupnya.***
Penulis: Merling Messakh
Foto: James Taneo
Administrator: Melki Saekoko