IAKN Kupang (Kemenag) — Civitas akademika Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang mengawali pekan ini dengan ibadah bersama yang berlangsung di lobi pascasarjana pada Senin (13/01/2025). Ibadah ini dihadiri langsung oleh Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., bersama seluruh tenaga pendidik, kependidikan, dan mahasiswa.
Firman Tuhan disampaikan oleh Dr. Iswanto, M.Hum., dengan mengambil pembacaan dari Matius 5:19-21, yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas sejati dalam kehidupan umat Kristen. Dalam kotbahnya, Dr. Iswanto menekankan bahwa spiritualitas yang diajarkan oleh Yesus Kristus berbeda dengan praktik keagamaan semata.
MAKNA SPIRITUALITAS SEJATI
Dr. Iswanto mengungkapkan bahwa spiritualitas tidak sekadar soal moralitas atau perilaku yang tampak baik di mata orang lain, tetapi merupakan hubungan yang mendalam antara individu dengan Tuhan. Ia juga membandingkan kehidupan keagamaan orang Farisi pada zaman Yesus, yang lebih mengutamakan penampilan luar daripada kedalaman iman. “Orang Farisi kelihatan baik secara moral, tetapi mereka kehilangan roh, kehilangan hubungan dengan Tuhan,” tambah Dr. Iswanto.
TANTANGAN GENERASI KRISTEN
Dalam pesannya, Dr. Iswanto menyoroti tantangan spiritualitas di era modern. Ia menekankan bahwa godaan kenyamanan sering kali membuat umat percaya mengesampingkan kehidupan rohani. “Generasi kita dilanda krisis spiritualitas, termasuk kita sebagai pendidik. Membaca Firman sebelum tidur pun kadang terlupakan. Jika kita tidak menjaga spirit kita, kehidupan rohani kita akan tergerus oleh kesibukan dunia,” katanya dengan penuh keprihatinan.
Ia juga mengingatkan bahwa pengajaran Kristen harus dilandasi oleh roh dan kebenaran, sebagaimana Yesus ajarkan. “Jangan sampai kita mengajar tanpa spirit. Karena pengajaran tanpa roh adalah hampa, dan tidak akan membawa perubahan bagi umat,” tegasnya.*
Penulis: Merling Messakh
Foto : James Taneo
Administrator : Yermi Imanuel Solukh