IAKN Kupang (Kemenag) — Dalam ibadah awal pekan yang berlangsung di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang pada Senin (24/03/2025), Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., menyampaikan sejumlah arahan penting bagi seluruh civitas akademika. Ibadah yang dihadiri oleh para pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ini menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen spiritual, akademik, dan etika dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab di lingkungan kampus.
Dalam arahannya, Rektor menekankan pentingnya bersandar pada Tuhan dalam setiap langkah kehidupan akademik dan profesional. Mengutip Mazmur 121:1-8 yang menjadi dasar renungan ibadah, ia mengingatkan bahwa hanya Tuhan yang menjadi sumber pertolongan sejati. “Ada banyak jalan menuju Roma, tetapi hanya ada satu jalan menuju kekekalan. Pertolongan kita bersumber dari yang tidak terlihat tetapi nyata dalam kehidupan kita, yaitu belas kasihan Tuhan,” ujar Rektor.
Selain itu, Rektor menegaskan bahwa pada tanggal 24-27 Maret 2025, seluruh civitas akademika harus menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing, baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Ia juga mengumumkan bahwa masa libur akan berlangsung dari 27 Maret hingga 8 April 2025, yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat bersama keluarga. Dalam kaitan ini, Rektor menginstruksikan agar seluruh mobil dinas diparkir di kampus selama masa libur dan tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Menyoroti dinamika sosial yang berkembang, Rektor turut menanggapi aspirasi mahasiswa terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI. Ia menyatakan bahwa mahasiswa boleh berpartisipasi dalam orasi dan menyuarakan pendapat, namun tetap dengan sikap kritis, akademis, dan tidak provokatif. “Silakan mahasiswa mengamati, menganalisis, dan mengkritisi hal-hal prinsip tanpa menyudutkan atau memprovokasi. Penting bagi kita untuk menjadikan gerakan ini sebagai bagian dari perubahan yang lebih baik,” tegasnya.
Selain itu, Rektor mengingatkan kepada dosen dan tenaga kependidikan yang telah diproyeksikan untuk menempuh pendidikan doktor agar segera mengikuti tes yang telah disediakan. Ia juga mendorong agar seluruh tenaga akademik yang sedang mengurus kepangkatan dan pengembangan karier segera menyelesaikan proses administrasi yang diperlukan.*
Reported by : Devrialdo Paat
Penulis: Merling Messakh
Foto: Fredy Duka
Administrator: Yermi Solukh
