Tag Archives: tetapi ibadah” Pesan Rektor IAKN Kupang Saat Menyambut mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Putra-Putri Orang Asli Papua (OAP) Tahun 2024

“Proses pendidikan adalah ibadah. Ini bukan hanya sekedar kuliah, tetapi ibadah” Pesan Rektor IAKN Kupang Saat Menyambut mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Putra-Putri Orang Asli Papua (OAP) Tahun 2024

IAKN Kupang (Kemenag) – – – Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th, menyampaikan pesan penting tentang makna pendidikan dalam acara penyambutan mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Putra-Putri Orang Asli Papua (OAP) Tahun 2024 di IAKN Kupang pada Kamis (05/09/2024) . Rektor menegaskan bahwa proses pendidikan di IAKN Kupang bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi merupakan ibadah yang harus dijalani dengan tanggung jawab dan pengabdian kepada Tuhan.

“Proses pendidikan adalah ibadah kita. Ini bukan hanya sekedar kuliah, tetapi ibadah. Seluruh proses perkuliahan adalah pertanggungjawaban kepada Tuhan. Perwajahan Tuhan yang kita miliki adalah orang tua. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya gagal. Panggilan ini harus kuat,” ujar Rektor dengan penuh kesungguhan.

Rektor juga mengimbau kepada seluruh mahasiswa agar aktif dalam proses belajar, dengan cara banyak bertanya dan tidak pasif selama masa kuliah.

Dalam sambutannya, Rektor a menekankan bahwa setiap mahasiswa harus menunjukkan semangat dan tanggung jawab dalam menempuh pendidikan. “Adik-adik harus semangat memberi yang terbaik. Jika dosen sudah mengajar dengan semangat dan sepenuh hati, namun adik-adik tidak, maka hasilnya tidak akan memuaskan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Rektor menyoroti pentingnya menjaga standar akademik dan menghindari putus studi (DO) di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Papua. “Tanggung jawab membimbing adalah tanggung jawab kita semua, supaya tidak ada lagi mahasiswa yang DO. Kita tidak bisa melanggar aturan yang sudah dibuat, tetapi kita harus membangun lebih banyak upaya untuk mencapai keberhasilan,” ujar Rektor dengan tegas.

Rektor menekankan bahwa dosen harus menjaga integritas dan panggilan keilmuan mereka dengan tidak menurunkan standar akademik. “Dosen tidak akan menurunkan standar karena itu berdampak buruk, tetapi kami akan mengubah pola dan pendekatan agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa, khususnya dari Papua, sehingga mereka dapat berhasil,” tutupnya.***

Penulis : Merling Messakh
Foto : James Taneo
Administrator : Melki Saekoko