Rektor Institut Agama Kristen Negeri Kupang (Dr. Harun Y. Natonis, M.Si) membuka kegiatan Seminar Nasional Program Studi Pendidikan Agama Kristen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Kupang Pada Hari Selasa, 9 mei 2023 Pukul 08.00 wita – selesai secara online melalui zoom dan youtube.
Di awal sambutannya, Rektor IAKN Kupang mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Rektor mengatakan “Ki Hajar Dewantara berucap bahwa pendidikan adalah proses membebaskan jiwa manusia. Pendidikan bukan hanya tentang mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang memberikan kebebbasan kepada seseorang untuk memahami dunia dan untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri.”
Rektor melanjutkan bahwa “Pendidikan yang merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dan membantu peserta didik dalam menerapkan cara berpikir kritis dan memecahkan setiap masalah yang terjadi.
Transformasi revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0 merupakan problem sekaligus kesempatan untuk kemajuan dalam bidang pendidikan. Adaptasi yang lambat dari pendidik dalam menyikapi perubahan tentu menjadi masalah dari sisi kecepatan menghadapi era ini. Peserta didik yang tumbuh dan berkembang di era ini tentu membutuhkan pendampingan sesuai dengan kondisi pendidikan saat ini. Poin penting dalam menghadapi era society 5.0 adalah bagaimana kesiapan sumberdaya manusia yang akan menggunakan teknologi tersebut. Seorang pendidik harus menumbuhkan dan melatih jiwa kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya. Pendidik harus cakap dalam mengaplikasikan hal-hal di bidang digital. Pendidik harus mempunyai tekad yang kuat untuk berubah dan terus belajar. Demikian pula peserta didik dituntut untuk menjadi aktor utama ketika proses pembelajaran. Sinergi yang baik antara pendidik dan peserta akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.”
Berkaitan dengan integrasi pendidikan dan teknologi, Rektor menambahkan bahwa “Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah integrasi pendidikan dan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih terutama dalam bidang pendidikan memunculkan banyak aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu pendidik sebagai fasilitator belajar harus bisa memilah dan memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai ketidak sesuaian dalam memilih jenis teknologi menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Diperlukan pencermatan dan berbagi pengalaman. Era revolusi industri 4.0 merubah kebiasaan manusia dengan digitalisasi tetapi juga mendegradasi interaksi. Kehadiran era society 5.0 berusaha untuk menutupi dampak negatif dari revolusi industri 4.0. kemungkinan-kemungkinan yang terjadi perlu di antisipasi agar kita dapat cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Era society 5.0 bukan harus di waspadai, tetapi juga harus dihadapi dengan siap dan cermat.”
Di akhir sambutannya, Rektor mengucapkan pantun dan Menutup sambutannya dengan berkata “Saya berharap kita semua yang hadir hari ini adalah orang pertama yang menjadi motor penggerak dalam mendesain inovasi – inovasi pembelajaran.”