Tag Archives: Mahasiswa Prodi PPA FKIPK IAKN Kupang Angkat Isu Gender Melalui Penelitian Budaya Desa

Mahasiswa Prodi PPA FKIPK IAKN Kupang Angkat Isu Gender Melalui Penelitian Budaya Desa

IAKN Kupang (Kemenag) – – – Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Penyuluh Agama, Jurusan Pendidikan Seni dan Konseling Kristen, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, telah melaksanakan penelitian budaya di berbagai desa untuk mengangkat isu-isu gender. Penelitian ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pendidikan Pemberdayaan Perempuan dan Anak selama semester genap T.A 2023/2024, dengan dosen pengampuh Merling T.L.L.C Messakh, M.Pd.

Penelitian ini melibatkan beberapa kelompok mahasiswa yang tersebar di berbagai desa di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Masing-masing kelompok fokus pada topik yang berbeda-beda, namun semuanya berkaitan dengan isu kesetaraan gender dan peran perempuan dalam masyarakat.

Di Kelas A, beberapa kelompok mahasiswa menggarap topik-topik yang relevan dengan isu gender. Kelompok 1 di Desa Fatumonas, misalnya, meneliti pandangan masyarakat mengenai laki-laki yang lebih diutamakan dibanding perempuan. Sementara itu, Kelompok 2 di Desa Nunleu melakukan studi tentang kesetaraan gender dalam pendidikan, dan Kelompok 3 di Desa Saenam fokus pada pandangan masyarakat tentang wanita yang tidak boleh menempuh pendidikan tinggi. Kelompok 4 di Desa Baus meneliti bagaimana menenun tradisi kesetaraan gender dalam budaya setempat.

Kelas B juga aktif dalam penelitian ini, dengan berbagai topik yang diangkat. Kelompok 1 di Desa Ofu meneliti peran Atoin Amaf dalam acara adat, sedangkan Kelompok 2 di Desa Rinbesi Hat membahas peran Tua Na’i dalam proses pembicaraan adat. Kelompok 3 di desa yang sama mengeksplorasi tradisi penyembelihan hewan yang tidak boleh dilakukan perempuan dan anak. Kelompok 4 di Desa Tesi Ayofanu meneliti larangan perempuan dan anak untuk naik ke atas loteng, sementara Kelompok 5 di Desa Bele 1 membahas ketidaksetaraan gender dalam tradisi makan. Terakhir, Kelompok 6 di Desa Noinbila meneliti ketidaksetaraan pendidikan perempuan.

Menariknya kedatangan mahasiswa, disambut dengan hangat oleh pemerintah dan para tua – tua adat setempat.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mengangkat isu-isu gender yang masih menjadi tantangan di berbagai desa. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kesetaraan gender dan peran perempuan dalam pembangunan masyarakat. ***

Penulis: Merling Messakh
Administrator : Melki Saekoko