Tag Archives: Mahasiswa IAKN Kupang Gali Keunikan Budaya di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan

Mahasiswa IAKN Kupang Gali Keunikan Budaya di Kab. Kupang, Kab. Timor Tengah Selatan dan Kab. Alor

IAKN Kupang (Kemenag) – – – Mahasiswa Semester IV Program Studi Pendidikan Penyuluh Agama, Jurusan Pendidikan Seni dan Konseling Kristen, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen (FKIPK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, telah melaksanakan penelitian budaya di berbagai desa untuk mengungkap keunikan budaya setempat. Penelitian ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya selama semester genap Tahun Akademik 2023/2024, dengan dosen pengampu Merling T.L.L.C Messakh, M.Pd.

Penelitian ini melibatkan beberapa kelompok mahasiswa yang tersebar di berbagai desa di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Masing-masing kelompok fokus pada topik berbeda namun tetap dalam lingkup budaya yang sama. Mahasiswa kelas 4A dan 4B mengeksplorasi berbagai tradisi dan upacara adat, memberikan pemahaman mendalam tentang makna di balik setiap ritual dan simbol budaya.

Mahasiswa kelas 4A meneliti berbagai topik menarik, seperti makna kepercayaan Lopo dalam budaya Desa Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten TTS; makna tradisi adat “seen” saat memanen di Desa Bo’en, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka; dan makna penyambutan tamu dengan natoni di Desa Nekmese, Kecamatan Ki’e, Kabupaten TTS. Penelitian ini juga mencakup tarian Bonet di Desa Mnelalete, tarian Kosu di Desa Nekmese, pengakuan kesalahan melalui Naketi di Desa Noesiu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten TTS, serta tradisi “ganti fukun” di Desa Besikama, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Sementara itu, mahasiswa kelas 4B menggali makna Hela Keta dalam acara perkawinan di Desa Bokong, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS; budaya mas kawin Moko di Desa Kalabahi Barat, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor; budaya Kaos Nono Nasaeb Nono di Desa Kesetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan; serta tarian Gong dan giring-giring dalam penyambutan dan pelepasan tamu di Desa Snok, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Mereka juga meneliti budaya Puah Makuke Nok Maun Makuke di Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Merling T.L.L.C Messakh, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah ini, menekankan tujuan utama dari penelitian ini adalah agar mahasiswa dapat bersentuhan langsung dengan budaya setempat dan menjadi adaptif terhadap budaya. “Penelitian ini memungkinkan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan, memahami secara mendalam tradisi-tradisi yang ada, dan mengembangkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan berbagai budaya,” ujar Merling.***

Penulis: Merling Messakh
Administrator: Melki Saekoko