IAKN Kupang (Kemenag) – – – InterContinental Resort Dago Pakar menjadi saksi kejayaan baru bagi Kementerian Agama dalam dunia komunikasi publik. Rakornas Kehumasan dengan tema “Humas Kemenag: Kompeten, Responsif, Inovatif, dan Sinergis (KeRIS)” menjadi momen penting bagi Kementerian Agama untuk melangkah ke arah transformasi yang lebih baik. Acara ini dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Wibowo Prasetyo, pada Rabu (01/05/2024).
Wibowo Prasetyo secara rinci memaparkan Keputusan Menteri Agama Nomor 284 Tahun 2024 mengenai Pedoman Pengelolaan Kehumasan di Kementerian Agama RI. Materi yang disampaikan mencakup panduan bagi unit kerja dan praktisi humas dalam mengelola kehumasan Kemenag, peningkatan kualitas informasi kepada masyarakat, serta peningkatan koordinasi dan komunikasi antar unit kerja dan praktisi humas.
Dalam fokus pengelolaan kehumasan, dari komunikasi internal hingga eksternal, pengelolaan media komunikasi, hingga optimalisasi media sosial, setiap unit kerja kehumasan diinstruksikan untuk menjalankan tugasnya secara profesional. Peran juru bicara dalam menyampaikan informasi kebijakan Kementerian dan pembinaan serta pemantauan terhadap pengelolaan kehumasan menjadi sorotan utama.
Penghargaan sebagai media massa terbaik diterima oleh Kementerian Agama, menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam menghadapi era digital. “Menteri Agama menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam layanan yang disediakan, serta optimalisasi media sosial untuk menciptakan informasi yang positif” Pesan Staff khusus Bidang Komunikasi dan Media.
Rakornas Kehumasan juga menggarisbawahi komitmen Kementerian Agama untuk terus berinovasi dan menciptakan isu baru dalam memperkuat citra dan pelayanan publik. Semua upaya ini dilakukan dengan integritas dan kejujuran, sambil meminimalisir risiko penyelewengan dalam era digital.
Pesan dari Menteri Agama, K. H. Yaqut Cholil Qoumas diwakili oleh Wibowo Prasetyo, menyoroti pentingnya membagikan setiap prestasi kepada publik untuk memperkuat kepercayaan dan kredibilitas. “Menteri Agama menambahkan analogi menarik bahwa Kementerian Agama harus seperti etalase yang menarik perhatian dengan layanan yang profesional dan cepat.” Tegasnya.
Optimis dalam menghadapi tantangan di era digital, humas Kementerian Agama diinstruksikan untuk terus kreatif dan menghasilkan pemberitaan yang mengangkat nama lembaga. “Optimalkan semua media sosial di unit kerja untuk menimbulkan informasi kegembiraan atas layanan yang sudah diberikan oleh kemenag. Kita harus bisa menguasai media sosial. Setiap hari harus muncul pemberitaan yang mengangkat nama kementerian agama” Ujar Staff Khusus Bidang Komunikasi dan Media.
Pesan terakhir adalah tentang pentingnya terus berada di garis depan inovasi, karena ketika semuanya menjadi digital, integritas adalah kuncinya.***
Penulis: Merling Messakh
Administrator: Melki Saekoko