Tag Archives: IAKN Kupang Jalin Kerja Sama dengan Gwacheon Cultural Center

IAKN Kupang Jalin Kerja Sama dengan Gwacheon Cultural Center, Korea Selatan

IAKN Kupang (Kemenag) – – – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan Gwacheon Cultural Center, Korea Selatan, pada Selasa (29/10/2024). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana, M.Th., dan Direktur Gwacheon Cultural Center, Lee Joung Dal. Acara yang dihadiri oleh para pejabat rektorat, kepala unit, serta dosen dan pegawai IAKN Kupang ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan dan budaya antara kedua institusi. Turut hadir Rev. Kim Jung Suk.

Dalam sambutannya, Rektor IAKN Kupang menyampaikan rasa terima kasih dan menyambut baik kehadiran Direktur Gwacheon Cultural Center. Rektor menegaskan bahwa MOU ini diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan, termasuk penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) baik di tingkat nasional maupun internasional. Dr. Made Suardana juga mengungkapkan bahwa IAKN Kupang dalam proses untuk menyiapkan kelas internasional, bekerja sama dengan Underwood University, serta merencanakan pembentukan Pusat Studi Budaya Korea di kampus.

Direktur Gwacheon Cultural Center, Lee Joung Dal, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa kerjasama ini merupakan anugerah dari Tuhan. Ia menyoroti pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan, baik yang tradisional maupun modern. Dalam konteks ini, ia berharap kolaborasi ini tidak hanya memperkuat pemahaman budaya Korea, tetapi juga memperkaya pengalaman budaya di IAKN Kupang.

Setelah penandatanganan MOU, dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) oleh Fakultas Seni Keagamaan Kristen, yang dilakukan oleh Dekan FSKK, Relin Y. Huka, M.Sn dengan Direktur Gwacheon Cultural Center, Lee Joung Dal.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis bagi IAKN Kupang untuk menjadi pusat kajian budaya dan pengembangan sumber daya manusia. Rektor menambahkan bahwa institusi ini akan terus berupaya memperkuat moderasi beragama dengan membuka desa moderasi baru, serta merancang berbagai kegiatan budaya dan seni. Penandatanganan ini juga diharapkan dapat memfasilitasi pelatihan dan hibah penelitian untuk meningkatkan kualitas akademik dan pelayanan kepada masyarakat.***


Penulis: Merling Messakh
Foto: James Taneo & Fredy Duka
Administrator: Melki Saekoko