Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Institut Agama Kristen Negeri Kupang mengadakan kuliah umum bagi seluruh mahasiswa/i FKIPK IAKN Kupang Pada hari Kamis, 8 Juni 2023 pukul 08.00 wita di gedung pascasarjana, dengan menghadirkan Ibu Julie Sutrisno Laiskodat (Ketua PKK Prov.NTT, Ketua Dekranasda NTT, Anggota DPR RI) sebagai pembicara.
Kedatangan Ibu Julie Laiskodat disambut langsung oleh Rektor IAKN Kupang (Dr. Harun Y. Natonis, M.Si), Wakil Rektor I (Marla M. Djami, M.Si), Dekan FKIPK (Kristian E.Y.M. Afi, M.Pd.K) dan Wakil Dekan I FKIPK (Ireni I. Pellokila, M.PAK).
Kuliah umum, dimulai dengan sapaan oleh MC (Jeheskial Saudale, M.PAK), Kata sambutan dari Wakil Rektor I (Marla M. Djami, M.Si), Doa pembuka oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Penyuluh Agama (Merita F. Naisanu, M.Si).
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Rektor II (Maxy Lak’apu, M.Pd.K), Wakil Rektor III (Soleman Baun, M.Pd.K), Para Wakil Dekan FKIPK, Para Kajur dan Sekjur, dan Para Kaprodi FKIPK.
Dalam pemaparan materinya, Ibu Julie Laiskodat mengatakan bahwa potensi Nusa Tenggara Timur kaya akan alam dan tidak kalah bagus dari Bali. Contohnya Labuhan Bajo, Pulau Komodo, air terjun di Timur Tengah Selatan. NTT juga memilki adat istiadat dan bahasa yang unggul. Selain itu, NTT juga menghasilkan makanan produk lokal yang berkancah Internasional, seperti Kacang Mente di Flores, dan daun kelor. Kacang mente adalah juara satu terbaik di dunia dan daun kelor menempati urutan kedua di dunia sebagai makanan bergizi. Berdasarkan hasil riset, daun kelor memilki 17x lipat kandungan gizi melebihi susu. NTT juga memiliki tenunan yang sesuai riset berjumlah 700an motif tenunan. Tenunan NTT mendapat simpatik di seluruh dunia. “Presiden Jokowi suka dengan tenunan NTT bahkan sering menggunakan tenunan NTT di acara kenegaraan” Ujar Ibu Julie Laiskodat.
Ketua PKK Prov.NTT ini juga mengatakan bahwa tenunan masing – masing suku di NTT memiliki arti yang edukatif. Selain itu, NTT juga kaya akan bahasa daerah. “Bahasa daerah adalah peninggalan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan” tambahnya.
Diakhir dari materinya, Ibu Julie Laiskodat mengajak semua mahasiswa/i untuk belajar mengenal kekayaan NTT. “Mari belajar mengenal kekayaan NTT yang sudah diberikan Tuhan untuk kita.” Tutupnya.
Setelah pemaparan materi, Moderator (Dr. Lanny Isabela Dwisyahri Koroh, M. Hum) memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk bertanya. Dalam kesempatan ini, ada 4 orang mahasiswa yang bertanya yakni Mahasiswa dari Prodi Pendidikan Penyuluh Agama, mahasiswa Prodi bimbingan konseling dan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Agama Kristen. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan adalah tentang diskriminasi peran dalam budaya kususnya diskriminasi tentang perempuan, daerah pertanian, masalah kemiskinan dan masalah stunting.
Kelas ini pun berakhir dengan sesi foto bersama.